Ikan Terbang dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Hirundichthys Oxycephalus merupakan
salah satu komponen ikan pelagis yang ditemukan di perairan tropis dan
sub tropis dengan kondisi perairan tidak keruh dan berlumpur serta
dibatasi oleh isotetherm 20oC. Ikan terbang hidup dipermukaan
laut, termasuk perenang cepat, menyukai cahaya pada malam hari dan
mampu meluncur keluar dari permukaan air dan melayang di udara dengan
sangat cepat. Ikan terbang menggunakan tubuh aerodinamisnya untuk
menembus permukaan air pada kecepatan tinggi dan siripnya yang besar dan
aneh berfungsi seperti sayap untuk menjaganya tetap melayang di atas
gelombang.
Ciri-ciri Morfologi
Panjang tubuh ikan terbang (Hirundichtys Oxycephalus)
3,9-4,1 kali panjang kepala dan 5,8-6,4 kali tinggi tubuh dan memiliki
panjang rata-rata 18cm. Tubuhnya bulat memanjang seperti cerutu, agak
termampat pada bagian samping. Bagian atas tubuh berwarna gelap, bagian
bawah tubuh mengkilap, hal ini bertujuan untuk menghindari pemangsa baik
dari udara maupun dari air.
Sirip dorsal dan anal transparan, sirip
ekor abu-abu, sirip ventral keabu-abuan di bagian atas dan terang di
bagian bawah, sirip pectoral abu-abu tua dengan belang-belang pendek.
Sirip pectoral panjang dan dapat diadaptasikan untuk melayang dan
mengandung banyak duri lemah dengan duri pertama tidak bercabang dan
sisanya bercabang. Duri-duri lemah pada sirip dorsal berjumlah 10-12,
pada sirip anal 1-12, pada sirip pectoral 14-15 dengan sirip pertama
tidak bercabang.
Sirip ventral tidak mencapai sirip
dorsal dengan pangkal sirip ventral lebih dekat ke ujung posterior
kepala daripada ke pangkal ekor. Sirip pectoral mencapai belakang sirip
dorsal. Sirip ekor cagak (deeply emarginated) dengan sirip
bagian bawah lebih panjang. Garis lateral terletak pada bagian bawah
tubuh. Sisik sikloid berukuran relative besar dan mudah lepas dengan
sisik pradorsal 32-37 buah dan jumlah sisik pada poros tubuh 51-56 buah.
Populasi ikan terbang yang ada di
perairan Laut Indonesia tepatnya perairan Sulawesi Selatan terancam
punah, indikasinya adalah semakin menurunnya jumlah jenis ikan terbang
ini yang bisa ditemui di perairan laut itu. Penduduk di pesisir Sulawesi
Selatan memang dikenal sering memburu ikan terbang, akan tetapi yang
apling diburu sebenarnya adalah telur ikan terbang. Para nelayan
tersebut bahkan sampai ke Papua Barat untuk mencari telur ikan terbang.
Telur ikan terbang yang berwarna kuning
keemasan memiliki nilai komoditas dagang yang cukup tinggi, selain itu
telur ikan terbang ini juga bisa digunakan sebagai obat-obatan. Itulah
yang menyebabkan banyak nelayan yang memburu telur ikan terbang.
(Berbagai Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar