Blog ini berisi tentang jenis-jenis ikan yang ada didunia baik itu Ikan Air Asin maupun Ikan Air Tawar. Serta dilengkapi dengan beberapa Khasiat dan Manfaat, Tips dan Cara mengolah ikan. Semoga bisa meningkatkan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat untuk semuanya ;)

Minggu, 07 Juni 2015

Ikan Sapu-sapu

Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika yang termasuk dalam famili Loricaiidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Ikan ini dikenal sebagai pemakan alga/"lumut" dan sangat populer sebagai ikan pembersih akuarium. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs.

Di Malaysia orang menyebutnya "ikan bandaraya" karena fungsinya seperti petugas pembersih kota ("bandar"). Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu). Ikan ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja dan diperdagangkan dalam ukuran kecil atau sedang. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.


Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari.
Sebenarnya sapu-sapu mencakup banyak jenis anggota Loricariidae, meskipun yang paling umum dikenal adalah Hypostomus Plecostomus . Karena banyaknya impor berbagai macam sapu-sapu, dan banyak sekali yang belum diidentifikasi secara benar, disusunlah suatu daftar sapu-sapu yang disebut nomor-L untuk mencirikannya secara sementara.

Ikan Pirana atau Piranha

Ikan Pirana atau Piranha ialah sejenis ikan omnivor kecil air tawar yang tinggal berkumpulan di dalam Laut Merah dan sungai-sungai di Amerika Selatan.

Ikan ini mempunyai banyak gigi yang sangat tajam yang digunakan untuk memakan mangsa. Ikan ini mempunyai deria bau yang sangat kuat seperti ikan jerung. Ikan ini juga mengemari darah. Ikan Pirana memburu bersama dan memakan hasil buruan mereka bersama. Walaupun mereka kecil, mereka sangat ganas. Mereka cuma mengambil kurang daripada satu minit untuk menghabiskan seekor anak bangau yang baru hendak belajar terbang. Ikan Pirana disebut sebagai,Ikan Pirana. Bunyi huruf 'H' itu tidak kedengaran. Ikan Pirana mempunyai warna seperti ikan kembung iaitu warna hitam-kelabu.

Ikan Patin


Ikan Patin atau nama saintifiknya Pangasius Sutchi adalah spesis ikan air tawar jenis meserba yang mendiami kawasan-kawasan sungai dan lombong-lombong.
Bentuk fizikal utamanya adalah mempunyai dua sengat di kiri kanan dan satu di belakang badan, tidak bersisik dan lembut. Saiznya boleh mencecah 1 meter panjang dan beratnya boleh menjangkau 20kg. Diet utama spesis ini adalah anak-anak ikan, buah-buahan sungai, udang dan bangkai binatang.
Ikan ini pernah mencetuskan kontroversi di Malaysia kerana harganya yang boleh mencecah RM180.00 sekilogram terutamanya di sekitar negeri Pahang. Ikan Patin di Pahang terkenal dengan keenakan dan kelembutannya kerana mempunyai persekitaran yang sesuai sebagai habitat ikan ini. Masakan yang menjadi identiti bagi ikan ini adalah gulai masam tempoyak. Ikan patin sungai mempunyai nilai komersial yang tinggi dan ada yang diternak di kolam-kolam (patin kolam) dan di sangkar-sangkar (patin sangkar). 

Ikan patin sangkar dijual pada harga RM10 hingga RM14 sekilo di sekitar daerah Temerloh, Jerantut dan Bera. Manakala harga ikan patin sungai boleh mencecah RM180 sekilo bergantung kepada jenisnya.

Terdapat beberapa jenis ikan patin yang biasa dikenali antaranya ialah:
  1. Patin Kolam (Biasanya berwarna hitam)
  2. Patin Sangkar (Biasanya berwarna hitam dan putih)
  3. Patin Sungai (Biasaya berwarna cerah atau kelabu)
    1. patin Buah
    2. Patin Mucung
    3. Patin Juara

    Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Ikan_Patin

Ikan Keperas

Keperas atau seren (Anematichthys apogon) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae (kerabat ikan mas). Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara daratan dan Indonesia bagian barat. 
Ikan karper berukuran kecil hingga sedang, panjang standar (SL, standard length) hingga sekitar 200 mm. Tinggi tubuh 2,5 kalinya sebanding dengan panjang standar; sementara panjang kepalanya 3,2-3,7 kalinya sebanding dengan panjang standar. Profil punggungnya naik dan melengkung dari belakang kepala hingga awal sirip dorsal.

Sirip dorsal (punggung) dengan IV jari-jari keras (duri) dan 8 jari-jari lunak; sirip anal (dubur) III, 5-6; sirip pektoral (dada) I, 16-17; dan sirip ventral (perut) II, 9. Sisik-sisik dengan gurat sisi berjumlah 34-35. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-13, dan berada di belakang awal sirip ventral. Duri ke-IV sirip dorsal panjangnya sedikit kurang dari panjang kepala; sisi belakangnya bergerigi kuat. Batang ekor dikelilingi oleh 16 sisik, tingginya lk. separuh panjang kepala. Sirip kaudal (ekor) berbelah dalam.

Tubuh berwarna cokelat kekuningan, sisi punggungnya cokelat gelap. Pangkal sisik-sisik dengan bintik berwarna gelap. Satu bintik hitam besar terdapat di batang ekor.
Keperas merupakan ikan konsumsi bernilai lokal, juga diperjual belikan sebagai ikan rucah untuk diolah menjadi pakan hewan. Ada pula yang memperdagangkannya sebagai ikan hias.

Ikan Kapar

Ikan ini dideskripsi pertama kali oleh G. Cuvier dan A. Valenciennes pada tahun 1831, dengan nama Polyacanthus hasseltii. Nama spesiesnya diberikan untuk menghormati J.C Van Hasselt, seorang ahli biologi dan naturalis yang bekerja di Hindia Belanda.
Nama marga Belontia (Myers, 1923) dipungut dari belonca atau beloncah, nama lokalnya di sekitar Palembang.

Ikan yang bertubuh relatif pipih sedikit melebar, panjang total (termasuk ekor) hingga 19,5 cm; sekira 2,5–3,5 × tinggi tubuhnya. Moncongnya meruncing seperti sepat, namun juntai ‘cambuk’ sirip perutnya tidak seberapa panjang.

Sirip dorsal (punggung) terdiri dari XVI – XX jari-jari (duri) keras dan 10–13 jari-jari lunak; sirip analnya XV – XVII dan 11–13. Badan berwarna kecoklatan, dengan pinggiran hitam pada tiap-tiap sisiknya. Ekor dengan pola jala berwarna hitam. Ikan remaja dengan bercak hitam pada pangkal sirip punggung bagian belakang.
Kondisi lingkungan yang cocok untuk Belontia hasselti adalah air dengan temperatur 22–28 °C, dan pH 6,5 - 8,0.
Jenis ikan ini memiliki kebiasaan tidur yang aneh yaitu diam tak bergerak pada dasar air tempat ia berada, bahkan kadang dalam posisi berbaring sehingga terlihat seperti mati.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kapar

Manfaat Ikan Betutu

Kandungan Gizi dan Manfaat Ikan Betutu

Ikan betutu juga dipercaya mengandung khasiat tertentu bagi kaum wanita dan bagi kaum pria. Bagi kaum wanita, ikan betutu dipercaya dapat membuat awet muda dan dapat menambah kehalusan kulit karena banyak mengandung vitamin B1, B2, B6 vitamin F, dan vitamin E sehingga dapat menghambat proses penuaan. 
Bagi kaum pria, ikan betutu dipercaya banyak mengandung enzim dan hormon tertentu sehingga dapat menambah keperkasaan sebagai laki-laki. Dan tentu masih banyak lagi khasiat dan manfaat ikan betutu yang belum terkuak.
(Berbagai Sumber)

Ikan Toman

Ikan yang berkepala besar dan bermulut besar serta bergigi runcing tajam. Tubuh bulat panjang seperti torpedo dengan ekor membulat. Ikan dewasa berwarna hitam kebiruan, dengan perut putih atau keputihan. Anak-anaknya berwarna kemerahan, dengan garis hitam dan jingga di sisi tubuhnya. Ikan toman dapat tumbuh sampai mendekati 1,5 m panjangnya.

Toman tergolong kepada ikan buas, yakni predator yang memangsa aneka jenis ikan lainnya, serta hewan-hewan lain seperti serangga dan kodok yang berada di lingkungannya.

Ikan ini memiliki kebiasaan ‘mengasuh’ anak-anaknya. Induk ikan seringkali didapati berenang di sekitar kelompok anak-anak toman yang masih kecil-kecil. Dilaporkan pula bahwa induk semacam ini juga tidak segan-segan menyerang orang yang berenang terlalu dekat, yang dikhawatirkan akan mengganggu anak-anaknya. Perilaku suka menyerang pengganggu ini dimanfaatkan orang banjar di pedesaan untuk memancing induk toman dan haruan (gabus) menggunakan belibis yang diikat sebagai "pengganggu" agar induk ikan mendekat lalu diumpan dengan daging kodok.
Ikan toman menyebar luas di Indonesia bagian barat (Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau sekitarnya), Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, India, dan mungkin pula Myanmar Keberadaannya di India barat daya (Tamilnadu dan Kerala) terasa janggal, karena terpisah sekitar 2500 km dari wilayah sebarannya yang lain di  Asia tenggara. Ikan ini diperkirakan dibawa masuk ke India oleh manusia sebelum abad ke-19.