Ikan Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka.
Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar.
Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernapas dalam air dengan insang akan tetapi sepertiikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ)
di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna
manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain
yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan
dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimekarkan, dan berlaku
sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat
terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam
beberapa jam atau ia akan mati.
Ikan yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, namun kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.
- Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral)
kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap
melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam
(kadang-kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup
insang.
- Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Betok
0 komentar:
Posting Komentar