Ikan Kuro atau Kurao adalah nama umum bagi sekelompok ikan laut yang tergolong ke dalam suku Polynemidae. Menyebar di perairan tropis hingga ugahari,
umumnya ikan-ikan ini berwarna keperakan dan biasa hidup bergerombol.
Jenis-jenis kuro bisa ditemukan pada saat air pasang tapi tidak terlalu
tinggi, dan biasanya pada kondisi air yang lumayan jernih.
Terdiri dari delapan marga dan sekitar 38 spesies, jenis-jenisnya antara lain meliputi senangin (Eleutheronema tetradactylum), senohong (Leptomelanosoma indicum), sumbal (Polydactylus plebeius), dan masih banyak lagi. Kuro merupakan ikan tangkapan nelayan yang penting, sekaligus populer sebagai ikan pancingan. Dalam Bahasa Inggris ikan-ikan ini dikenal sebagai Threadfin.
Ikan yang berukuran sedang hingga besar. Panjang tubuhnya bervariasi mulai dari sekitar 20 centimeters (7.9 in) pada kuro sirip-hitam (Polydactylus nigripinnis) hingga mencapai 200 centimeters (79 in) pada senangin dan kuro afrika raksasa (Polydactylus quadrifilis).
Kuro umumnya bertubuh memanjang serupa torpedo, dengan tipe mulut inferior, berada di bawah moncong. Sirip punggung dengan jari-jari keras (duri) terletak di depan, terpisah dari sirip punggung berjari-jari lunak di sebelah belakangnya. Sirip ekornya menggarpu dalam, pertanda ikan-ikan ini perenang yang cepat dan lincah. Sirip dadanya khas, terbagi menjadi dua bagian; yang sebelah atas berbentuk biasa, normal sebagaimana sirip dada ikan pada umumnya. Namun yang sebelah bawah terpecah-pecah ke dalam 3-7 helai jumbai-jumbai panjang serupa cambuk pendek. Pada Polynemus jumbai ini bahkan berjumlah hingga 15 helai, dan pada ikan janggut (Polynemus dubius) tiga helai di antaranya memanjang hingga melebihi ekornya.
Ikan yang berukuran sedang hingga besar. Panjang tubuhnya bervariasi mulai dari sekitar 20 centimeters (7.9 in) pada kuro sirip-hitam (Polydactylus nigripinnis) hingga mencapai 200 centimeters (79 in) pada senangin dan kuro afrika raksasa (Polydactylus quadrifilis).
Kuro umumnya bertubuh memanjang serupa torpedo, dengan tipe mulut inferior, berada di bawah moncong. Sirip punggung dengan jari-jari keras (duri) terletak di depan, terpisah dari sirip punggung berjari-jari lunak di sebelah belakangnya. Sirip ekornya menggarpu dalam, pertanda ikan-ikan ini perenang yang cepat dan lincah. Sirip dadanya khas, terbagi menjadi dua bagian; yang sebelah atas berbentuk biasa, normal sebagaimana sirip dada ikan pada umumnya. Namun yang sebelah bawah terpecah-pecah ke dalam 3-7 helai jumbai-jumbai panjang serupa cambuk pendek. Pada Polynemus jumbai ini bahkan berjumlah hingga 15 helai, dan pada ikan janggut (Polynemus dubius) tiga helai di antaranya memanjang hingga melebihi ekornya.
Ikan Kuro mempunyai habitat atau kebiasaan yang acap mengunjungi perairan terbuka yang dangkal, dengan dasar berpasir, berlumpur atau tanah liat; jarang-jarang berkeliaran di sekitar terumbu karang. Jumbai sirip dadanya agaknya berguna dalam menemukan mangsanya yang berdiam dalam endapan lumpur atau pasir halus. Bersifat eurihalin, kuro dapat mentolerir kisaran salinitas (kadar garam) yang lebar yang memungkinkan ikan laut ini menjelajah masuk ke estuaria dan bahkan ke aliran sungai. Kuro terutama memangsa krustasea dan ikan-ikan yang lebih kecil.
Kuro diperkirakan memijah di laut lepas, membiarkan ribuan telur-telurnya yang lembut melayang-layang di air laut, terus mengikuti arus dan gelombang hingga saatnya menetas.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kuro
0 komentar:
Posting Komentar